Sabtu, 19 April 2014

Assalamualaikum Wr.Wb.

Terima kasih Anda telah membuka Blog saya .Saya membuat Blog ini hanya sekedar ingin menambah wawasan dan saling mengingatkan dalam kebaikan .Kali ini saya akan membahas tentang dajjal ,ya sosok yang masih sering diperbincangkan oleh orang orang keberadaanya, wujudnya dan kemunculannya . eeits.. daripada kelamaan ngomong mending nyimak aja dan
Semoga bermanfaat...



  
DAJJAL
   Dalam bahasa Arab, istilah dajjallazim digunakan untuk menyebut “nabi palsu”. Namun, istilah ad-Dajjal, yang dimaksudkan di sini merujuk pada sosok “pembohong” yang muncul menjelang dunia berakhir atau kiamat. Sosok itu juga disebut sebagai al-Masih ad-Dajjal; yang dimaksudkan di sini adalah “Al-Masih Palsu”. Menurut beberapa sumber, istilah ini berasal dari istilah Syria, yakni Meshiha Deghala yang telah menjadi kosakata umum di timur tengah selama lebih dari 400 tahun sebelum al-Qur’an diturunkan.


Menurut Al-Qur’an

  Penyebutan Dajjal di dalam al-Qur’an sudah termasuk dalam kandungan ayat sebagai berikut:
  “Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu. Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: ‘Tunggulah olehmu sesungguhnya Kami pun menunggu (pula).” (QS al-An’âm [6]: 158).
   Dalam surat al-An’âm ayat 158 di atas disebutkan “tanda-tanda atau ayat Tuhanmu”, yang dimaksudkan adalah tanda-tanda kiamat, dalam hal ini adalah munculnya Dajjal. Sebab, disebutkan dalam sebuah hadits, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:
  “Tiga hal apabila telah muncul (terjadi) maka tiada bermanfaat lagi sebuah keimanan bagi seorang yang belum beriman (sebelumnya): Dajjal, dâbbah, dan terbitnya matahari dari arah barat.”
   Ada yang berpendapat bahwa tidak disebutkannya Dajjal secara langsung di dalam al-Qur’an adalah sebagai bentuk penghinaan kepada Dajjal yang di akhir zaman mengakui diri sebagai Tuhan. Hal ini berbeda dengan disebutkannya Fir’aun di dalam al-Qur’an, meski dia telah mengakui diri sebagai Tuhan, karena Fir’aun telah habis atau selesai masanya sehingga hal ini dapat sebagai peringatan atau pelajaran bagi umat manusia setelahnya. Namun, Dajjal akan hidup di akhir zaman dan akan menjadi ujian bagi umat manusia.

  Demikianlah di antara jawaban dari para ulama tentang tidak disebutkannya Dajjal secara langsung di dalam al-Qur’an.
Menurut Hadits
  Sedangkan di dalam hadits, melalui pandangan ruhani Nabi Muhammad Saw. yang tajam dan jauh ke depan, beliau banyak menyampaikan kepada para sahabat tentang sosok terkutuk Dajjal ini. Sungguh, informasi tentang Dajjal ini sangat perlu untuk diketahui oleh umat Islam di akhir zaman agar tidak terjebak oleh rayuan dan tipu muslihat Dajjal. Di antara informasi yang disampaikan oleh Rasulullah Saw. tentang Dajjal adalah sebagai berikut:
  Dari Anas bin Malik r.a., ia berkata, Rasulullah Saw. telah bersabda: “Tidak seorang nabi kecuali ia telah memperingatkan kaumnya terhadap sang pendusta yang buta sebelah mata. Ketahuilah bahwa Dajjal itu buta sebelah matanya, sedangkan Tuhanmu tidak buta sebelah mata, dan di antara kedua matanya tertulis kaaf, faa, raa. ” (HR. Muslim).
  Dari Hudzaifah r.a., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda: “Dajjal itu buta mata kirinya, berambut lebat, ia membawa surga dan neraka, nerakanya adalah surga disisi allah dan surganya adalah neraka di sisi allah.” (HR. Muslim).
  Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda: “Inginkah kamu sekalian aku beritahukan tentang Dajjal, suatu keterangan yang belum pernah diceritakan seorang nabi kepada kaumnya? Sesungguhnya ia buta sebelah mata, ia datang dengan membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Maka apa yang dikatakannya surga adalah neraka dan aku telah memperingatkan kalian terhadapnya sebagaimana Nabi Nuh telah memperingatkan kaumnya.” (HR. Muslim).
  Berdasarkan hadits Nabi Muhammad Saw. sebagaimana tersebut, kita mengetahui bahwa Dajjal adalah sosok yang buta mata sebelah kirinya; membawa sesuatu yang dikatakan sebagai surga dan neraka; dan di antara kedua matanya tertuliskaaf, faa, raa.
  Itulah ciri utama sosok menyeramkan yang disebut sebagai Dajjal. Sosok itulah yang kelak sebelum kiamat di akhir zaman yang akan muncul. Di kalangan ulama ahli hadits bersepakat bahwa hadits-hadits Nabi Saw. yang menginformasikan tentang Dajjal sebagaimana tersebut adalah sahih. Ini artinya, Dajjal diyakini akan muncul di akhir zaman.
  Namun, sosok Dajjal sebagaimana yang disebutkan Nabi Saw., haruskah dipahami apa adanya sebagaimana zhahir hadits; ataukah bisa dipahami dengan pemaknaan yang lain? Di sinilah terjadi perbedaan pendapat di antara para ulama.
maaf ya.., mungkin blog saya tidak membahas secara rinci, tapi terimakasih yang sudah baca blog saya